Rozaliha
|
Fak. Tarbiyah |
UTS PSIKOLOGI UMUM
|
Dosen Pengampu: Drs. Abu Khaer,
M.Ag
|
- Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu?
Jawab:
Faktor yang paling mempengaruhi terhadap
perkembangan individu ada dua yaitu faktor Hereditas (Keturunan) dan faktor
lingkungan.
A.
Hereditas
Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau
memindahkan karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak.
Faktor hereditas itu meliputi:
1.
Keturunan
Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri
pada seorang anak adalah keturunan, meskipun kita melihat suatu sifat atau
ciri-ciri yang sama antar orang tua dan anaknya, kita belum dapat mengambil
kesimpulan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada anak itu merupakan keturunan.
2.
Pembawaan
Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau
kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada seorang individu dan yang
selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan).
Semua yang di bawa oleh si anak sejak dilahirkan dan diterima kerena
kelaihirnnya adalah pembawan. Tetapi pembawaan tidaklah diperolaeh karena
keturunan sebaliknya, semua yang diperoleh karena keturunan adalah dapat
dikatakann pembawaan. Macam pembawaan:
a.
Pembawaan jenis
b.
Pembawaan ras
c.
Pembawaan jenis kelamin
d.
Pembawaan perseorangan
B.
Lingkungan
Lingkungan ialah faktor yang datang dari luar diri
individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, dan pendidikan.
Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar itu sebenarnya terdapat
perbedaan, pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif, sedangkan
pendidikan bersifat aktif. Secara garis besar, lingkungan dapat dibedakan
seperti:
1.
Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa alam.
2. Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan
masyarakat, dimana dalam lingkungn masyarakat ini adanya interaksi individu
satu dengan yang lain. Keadaan masyarakatpun akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan individu. Lingkungan sosial dibedakan jadi dua yaitu, lingkungan sosial
primer dan lingkungan sosial sekunder.
Faktor lingkungan meliputi Keluarga, Sekolah,
Masyarakat, Teman Sabaya, Keadaan alam sekitar. Hubungan individu dengan
lingkungannya teryata tidak berat sebelah, dalam arti hanya lingkungan saja
yang mempunyai pengaruh terhadap individu. Hubungan antara individu dengan
lingkungan, terdapat hubungan yang saling timbal balik, yaitu lingkungan dapat
mempengaruhi individu, dan individu dapat mempengaruhi lingkungan. Sikap
individu terhadap lingkungan ada yang menolak, ada yang menerima dan ada juga
yang bersikap netral.
- Interaksi individu dengan lingkungan, individu itu di dalamnya terdapat: stuktur dan karateristik tempramen, Temporalistik dan Activity inproses. Jelaskan dan berikan contohnya.
Jawab:
a. Struktur
dan karateristik tempramen (struktur dan karakteristik yang tetap) Adalah
seluruh kecakapan dan karakteristik individu yang telah tetap sebagai hasil
interaksi antara pembawaan dan lingkungan. Yang termasuk ke dalam faktor ini
adalah antara lain: umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, struktur
masyarakat, falsafah hidup, agama, dsb.
b. Temporalistik
(keadaan sementara) yang dimaksud dengan keadaan sementara adalah suatu situasi
dalam diri individu yang bersifat sementara. Jadi hanya berlangsung pada waktu-waktu
atau saat-saat tertentu saja, yang pada waktu lain mungkin tidak ada atau berubah.
Contoh dari keadaan ini
misalnmya: sakit, marah, sedih, gembira, lapar, lelah, dsb. Respons individu
terhadap suatu perangsang dipengaruhi atau tergantung kepada keadaan-keadaan
sementara yang dialaminya.
c. Activity
inproses (kegiatan yang sedang berlangsung). Individu yang sedang melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu akan mengarahkan segalanya untuk mencapai tujuannya.
Ia memusatkan segalanya baik fikiran, tenaga, kemauan, tindakan-tindakannya,
dsb. untuk pencapaian tujuan itu. Misalnya: Seorang mahasiswa yang sedang asyik
belajar psikologi akan memusatkan segala kegiatannya untuk dapat mempelajari
psikologi sebaik-baiknya.
- Bagaimana caranya perhatian kita fokus?
Jawab:
ketika
kita sedang mengerjakan sesuatu ada baiknya kita tentukan terlebih dahulu
seberapa lama waktu yang kita butuhkan. Ini berguna supaya kita terhindar dari
pemborosan waktu dalam mengerjakan satu hal. Selain itu, biasanya kita bakal
lebih mudah fokus jika pekerjaan yang kita garap diberi batasan waktu. Setelah
menentukan waktu batasan persiapkanlah terlebih dahulu semua hal yang kita
butuhkan ketika mengerjakan sesuatu. Misalnya saja, ketika kita sedang
mengerjakan tugas, sediakanlah segala perlengkapan yang kita butuhkan di
sekitar kita, seperti bolpen, penil, penghapus buku, dll. Ini akan membuat
konsentrasi kita tetap terjaga tanpa diganggu untuk mencari dan mengambil
barang yang kita butuhkan di tengah-tengah keasyikan bekerja.
Selanjutnya, fokuskan perhatian
hanya pada kegiatan yang sedang kita lakukan. Urusan-urusan di luar apa yang
sedang kita kerjakan sebaiknya dibuang jauh-jauh. Setelah itu, Jagalah
mata kita agar tetap menatap ke pekerjaan. Sebaiknya kita tidak usah dan jangan
membiarkan kebiasaan melihat ke mana-mana ketika sedang mengerjakan tugas.
Jangan dipaksa apabila fokus kita dikit demi sedikit membuyar, karena kita itu
tidak baik terhadap kinerja otak kita.
- Tuliskan
tentang kesalahan-kesalahan dalam pengamatan?
Jawab:
Dalam pengamatan sering kali melakukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut misalnya:
a. Osilasi, yaitu peristiwa berubah-ubahnya sesuatu benda
yang kita mati dengan indera penglihatan.
b. Ilusi, yaitu peristiwa terjadinya kesalahan akan
sesuatu yang berlainan dengan perangsang yang datang.
c. Ilusi optik, yaitu peristiwa kesalahan indera
penglihatan kita tetapi menyadari bagaimana keadaan benda itu yang sebenarnya.
d. Halusinasi, yaitu peristiwa terjadinya kesadaran akan
sesuatu yang sebenarnya tidak adaapa-apa. Ini terjadi biasanya pada orang
sakit panas atau mabuk.
e. Sinestesi, yaitu peristiwa adanya kesadaran akan
sesuatu yang tidak melalui indera sebenarnya.
f.
Adaptasi, yaitu peristiwa terjadinya penyesuaian
antara kita dengan dunia luar.
- Jelaskan
tentang berfikir, intelegensi, kecerdasan, ingatan, dan lupa?
Jawab:
a.
Berfikir merupakan fungsi jiwa yang mengandung
pengertian yang
luas, karena mengandung maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah
sehingga menemukan hubungan dan menentukan sangkut paut antara
masalah yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu, berfikir merupakan
proses dialektis. Artinya selama kita berfikir, dalam fikiran itu terjadi
tanya jawab untuk bisa meletakkan hubungan-hubungan pengetahuan kita
dengan tepat.
luas, karena mengandung maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah
sehingga menemukan hubungan dan menentukan sangkut paut antara
masalah yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu, berfikir merupakan
proses dialektis. Artinya selama kita berfikir, dalam fikiran itu terjadi
tanya jawab untuk bisa meletakkan hubungan-hubungan pengetahuan kita
dengan tepat.
b. Intelegensi adalah
kemampuan berfikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan menggunakan
simbol-simbol verbal, dan kemampuan untuk belajar dari dan menyesuaikan diri
dengan pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari.
Woodworth
mengemukakan bahwa intelegensi erat hubungannya dengan intelek atau
pengetahuan.
c.
Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan mengarahkan
diri seseorang dan mempelajari perbedaan arahan dan pengajaran yang sempurna,
pendekatan kebiasaan yang diajari terhadap pemecahan masalah, keterampilan
dalam menganalisis, pembangunan kembali hubungan-hubungan mental, dan
menggunakan ilmu dengan efektif.
d.
Ingatan
Ingatan adalah kemampuan manusia
untuk menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialaminya. Apa yang
pernah dialami oleh manusia tidak seluruhnya hilang sama sekali, tetapi tetapi
disimpan dalam jiwanya dan bila pada waktu dibutuhkan akan timbul kembali.
e.
Lupa
Lupa adalah suatu kondisi dimana suatu
informasi yang telah disimpan dalam memori otak jangka panjang hilang (Long
term Memory). lupa terjadi karena kegagalan dalam mengingat
kembali memori yang awalnya telah di simpan.
- Jelaskan
tentang kecerdasan emosional?
Jawab:
Kecerdasan emosional atau yang biasa
dikenal dengan EQ (emotional quotient) adalah kemampuan
seseorang untuk menerima,
menilai,
mengelola,
serta mengontrol emosi
dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan
terhadap informasi akan suatu hubungan.
- Tuliskna
dan berikan contoh tentang macam-macam konflik psikis serta faktor-faktor
konflik sosial?
Jawab:
Macam-macam
konflik
a. approach-approach
conflict (konflik mendekat-mendekat). Konflik ini timbul bilamana pada suatu
saat terdapat dua motif yang kesemuanya positif (menyenangkan, menguntungkan),
sehingga timbul kebimbangan mana yang akan dipilih. Memilih satu motif berarti
mengorbankan atau mengecewakan motif lain.
Contoh:
Dalam
sebuah rumah, hanya terdapat 3 orang. yaitu ayah, ibu dan anak.
ketika ayahnya ingin menghadiri acara pernikahan saudaranya, ayah mengajak anaknya untuk ikut bersamanya, namun sang Ibu pun meminta kepada anaknya untuk menemani Ibunya pergi ke pesta ulang tahun saudaranya. Dua-duanya mengandung ajakan yang positif, namun dampaknya kepada si anak, dia bingung menentukan untuk ikut siapa, jika dia ikut sang ayah, maka dia harus merelakan sang Ibu, begitupun sebaliknya.
ketika ayahnya ingin menghadiri acara pernikahan saudaranya, ayah mengajak anaknya untuk ikut bersamanya, namun sang Ibu pun meminta kepada anaknya untuk menemani Ibunya pergi ke pesta ulang tahun saudaranya. Dua-duanya mengandung ajakan yang positif, namun dampaknya kepada si anak, dia bingung menentukan untuk ikut siapa, jika dia ikut sang ayah, maka dia harus merelakan sang Ibu, begitupun sebaliknya.
b. Approach
avoidance conflict (konflik mendekat-menjauh). Konfik ini timbul bila mana pada
suatu saat yang sama timbul 2 motif yang berlawanan mengenai suatu obyek, motif
satu positif (menyenangkan), yang lain negative (motif merugikan tidak
menyenangkan). Karena ada kebimbangan, apakah akan mendekati atau menjauhi.
Contoh
: teman saya mengajak saya pergi ke rumah makan, sampainya disana temen saya
memesankan makanan kepiting, saya suka makan kepiting, akan tetapi alergi saya kambuh jika saya memakannya.
c. Avoidance-avoidance
conflict (konflik menjauh-menjauh). Konflik ini terjadi bila pada satu saat
yang bersamaan timbul 2 motif yang negative, dan timbul kebimbangan karena
menjauhi motif yang satu berarti harus memenuhi motif yang lain yang juga
negative (tidak menyenangkan).
Contoh:
ada seorang perampok yang masuk di sebuah rumah, dan si pemilik rumah harus
memilih, antara hartanya yang diambil atau dianya yang akan dibunuh.
faktor-faktor
konflik sosial:
a.
Perbedaan Individu
Merupakan
perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan
dengan harga diri, kebanggaan dan identitas seseorang. Perbedaan kebiasaan dan
perasaan yang dapat menimbulkan kebencian dan amarah sebagai awal timbulnya
konflik.
b.
Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Kepribadian
seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua
masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yang
dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap
baik oleh masyarakat.
c.
Perbedaan Kepentingan
Setiap
individu atau keompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan
individu atau kelompok lainnya. semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik,
sosial, dan budaya.
d.
Perubahan Sosial
Perubahan
sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu
keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu
atau masyarakat dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan itu.