Rabu, 24 Desember 2014

Ilmu Pendidikan Islam

Diposting oleh Rozaliha di 00.13


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Drs. H. Maman Supriatman, M.Pd


                                                        
 







Oleh :
Rozaliha


                       
Semester : V
Kelas : PAI-A




TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 45132
2014



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Dalam setiap hal butuh adanya manajemen, karena hal tersebut menjadikan teratur dan lebih mengarahkan kepada tujuan yang akan dilakukan, begitu pula dalam hal pendidikan. Dalam dunia pendidikan manajemen tentunya termasuk sesuatu yang sangat urgen, mengingat suatu sistem pendidikan tak akan sempurna bahkan tidak bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan kecuali dengan adanya manjemen pendidikan, hususnya dalam pendidikan islam.
Mengingat pentingnya akan hal tersebut, penulis akan sedikit memaparkan seperti apakah yang dimaksud dengan “Manajemen Pendidikan Islam” dan seluk beluk yang berada didalamnya.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian diatas terdapat beberapa rumusan masalah, diantaranya ialah:
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen Pendidikan Islam?
2.      Apa saja prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam?
3.      Apa fungsi pendidikan Islam?
4.      Bagimana ruang lingkup dan praktik manajemen pendidikan Islam?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini ialah untuk menambah wawasan tentang manajemen pendidikan Islam guna dapat dijadikan sebagai acuan dalam memenej sebuah lembaga pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian manajemen Pendidikan Islam
Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.[1]
Pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah SWT :


Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Al Sajdah : 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam (manager). Keteraturan  alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadaikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.[2]
Dengan demikian, yang disebut manajemen Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.[3]

B.     Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan Islam
Dalam proses pendidikan Islam, ada dasar-dasar pemikiran yang harus diterapkan agar tercapai tujuan pendidikan Islam itu sendiri, diantaranya adalah:
1.      Prinsip Integrasi
Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa dunia ini merupakan jembatan menuju kampung akhirat.
2.      Prinsip Keseimbangan
           Karena ada prinsip integrasi, prinsip keseimbangan merupakan kemestian, sehingga dalam pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada kepincangan dan kesenjangan.
3.      Prinsip Persamaan
Prinsip ini berakar dari konsep dasar tentang manusia yang mempunyai kesatuan asal yang tidak membedakan derajat, baik antara jenis kelamin, kedudukan sosial, bangsa, maupun suku, ras, atau warna kulit
4.      Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Sesungguhnya prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan dasar manusia dalam kaitan keterbatasan manusia di mana manusia dalam sepanjang hidupnya dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang dapat menjerumuskandirinya sendiri ke jurang kehinaan. Dalam hal ini dituntut kedewasaan manusia berupa kemampuan untuk mengakui dan menyesali kesalahan dan kejahatan yang dilakukan, disamping selalu memperbaiki kualitas dirinya. Sebagaimana firman Allah, “Maka siapa yang bertaubat sesuadah kedzaliman dan memperbaiki (dirinya) maka Allah menerima taubatnya....” (QS. Al Maidah: 39

5.      Prinsip Keutamaan
           Dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah hanya proses mekanik melainkan merupakan proses yang mempunyai ruh dimana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan kepada keutamaan-keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut terdiri dari nilai-nilai moral. Nilai moral yang paling tinggi adalah tauhid. Sedangkan nilai moral yang paling buruk dan rendah adalah syirik. Dengan prinsip keutamaan ini, pendidik bukan hanya bertugas menyediakan kondisi belajar bagi subjek didik, tetapi lebih dari itu turut membentuk kepribadiannya dengan perlakuan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh pendidik tersebut.[4]

C.    Fungsi manajemen pendidikan Islam
fungsi manajemen atau tugas kepemimpinan dalam pelaksanaannya meliputi berbagai hal, yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
1.      Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan meliputi:
a.       Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.
b.      Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan
c.       Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
d.      Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.[5]
Perencanaan di buat berdasarkan beberapa sumber antara lain :
1.      Kebijaksanaan pucuk pimpinan (policy top management), bahwa perencanaan itu sering kali berasal dari badan-badan ataupun orang-orang yang berhak mempunyai wewenang untuk membuat berbagai kebijakan (policy), sebab merekalah para pemegang policy
2.      Hasil pengawasan, yaitu suatu perencanaan akan di buat atas dasar fakta-fakta maupun data-data dari pada hasil pengawasan suatu kegiatan kerja, sehingga dengan demikian di buatlah suatu perencanaan perbaikan maupun penyesuaian ataupun perombakan secara menyeluruh dari pada rencana yang telah pernah di laksanakan
3.      Kebutuhan masa depan yaitu suatu perencanaan sengaja di buat untuk mempersiapkan masa depan yang baik ataupun untuk mencegah hambatan0hambatan dari rintangan-rintangan guna mengatasi persoalan-persoalan yang akan timbul
4.      Penemuan-penemuan baru yaitu suatu perencanaan yang di buat berdasarkan studi factual ataupun yang terus menerus maka akan menemukan ide-ide ataupun pendapat baru untuk suatu kegiatan kerja.
5.      Prakarsa dari dalam yaitu suatu planning yang di buat akibat inisiatif dari bawahan (pegawai atau anggota) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
6.      Prakarsa dari luar yaitu suatu planning yang di buat akibat inisiatif atau kritik-kritik dari orang-orang di luar organisasi ataupun dari masyarakat luas.[6]
2.      Fungsi Pengorganisasian (organizing)
           Pengorganisasian dalam pendidikan Islam adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan Islam, baik yang bersifat individual, kelompok, maupun kelembagaan.
           Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan Islam akan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan prinsip-prinsip yang mendesain perjalanan organisasi yaitu Kebebasan, keadilan, dan musyawarah. Jika kesemua prinsip ini dapat diaplikasikan secara konsisten dalam proses pengelolaan lembaga pendidikan islam akan sangat membantu bagi para manajer pendidikan Islam.[7]
3.      Fungsi Pengarahan (directing).
           Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
           Dalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi pengarahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan.Pengarahadalah orang yang memberikan pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan.Yang diberipengarahan adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan.Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah, larangan, maupun bimbingan.Sedangkan metode pengarahan adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
           Dalam manajemen pendidikan Islam, agar isi pengarahan yang diberikan kepada orang yang diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah setidaknya harus memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima pengarahan.
4.      Fungsi Pengawasan (Controlling)
           Pengawasan dalam pendidikan Islam mempunyai karakteristik sebagai berikut: pengawasan bersifat material dan spiritual, monitoring bukan hanya manajer, tetapi juga Allah Swt, menggunakan metode yang manusiawi yang menjunjung martabat manusia.[8]
D.    Ruang Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Islam
Ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Islam yaitu sistem pendidikan yang disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam. Dalam pengertian ini pendidikan Islam  dapat juga mencakup:
1.      Pendidik/guru/dosen kepala Madrasah/sekolah atau pimpinan perguruan Tinggi dan/atau tenaga kependidikan lainnya yang melakukan dan mengembangkan aktivitas kependidikannya disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.
2.      Komponen-komponen pendidikan lainnya seperti tujuan, materi/bahan ajar, alat/ media/ sumber belajar, metode, evaluasi, lingkungan/konteks, manajemen dan lain-lain yang disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam atau yang bercirikhas Islam.
Manajemen pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan dengan hasrat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Dalam praktiknya di indonesia pendidikan Islam setidak-tidaknya dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu:
1.      Pondok Pesantren atau Madrasah Diniyah, yang menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di sebut sebagai pendidikan kegamaan (Islam) formal, seperti pondok pesantren/Madrasah Diniyah (Ula, wustha, ‘Ulya, dan Ma’had ‘Ali).
2.      PAUD/RA, BA, TA, Madrasah da pendidika lanjutan seperti IAIN, STAIN atau Universitas Islam Negeri yang bernaung di bawah Kementerian Agama.
3.      Pendidikan Usia dini, RA, BA, TA, sekolah/perguruan tinggi yang diselenggaraakan di bawah naungan yayasan dan organisasi Islam.
4.      Pelajaran agama Islam di sekolah/ madrasah/perguruan tinggi sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah, dan atau sebagai program studi; dan
5.      Pendidikan Islam dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah, dan/atau di forum-forum kajian keislaman, majelis taklim, dan institusi-institusi lainnya yang sekarang sedang digalakkan oleh masyarakat, atau pendidikan (Islam) melalui jalur pendidikan nonformal, dan informal.[9]




BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
          Manajemen Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.
          Prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam: Prinsip Integrasi, Prinsip Keseimbangan, Prinsip Persamaan, Prinsip Pendidikan Seumur Hidup dan Prinsip Keutamaan.
          Fungsi manajemen atau kepemimpinan dalam pelaksanaannya meliputi berbagai hal, diantaranya ialah: perencanaan. Pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
          Adapun ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Islam yaitu sistem pendidikan yang disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.
         


                                                            

DAFTAR PUSTAKA

Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: PT Ciputat Press
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Hitami, Muznir. 2004.  Mengonsep Kembali pendidikan Islam. Yogyakarta: Infnite Pess
Marno dan Supriyatno, Triyatno. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: Refika Aditama
Muhaimin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah cet 2. Jakarta: Kencana





[1] Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Ciputat Press, 2005), hlm. 42-  43
[2] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 362
[3] Ibid., hlm. 260
[4] Muznir Hitami, Mengonsep Kembali pendidikan Islam, (Yogyakarta: Infnite Pess, 2004), hal. 24-30
[5] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 271
[6] Marno dan Triyatno supriyatno, manajemen dan kepemimpinan pendidikan Islam (Bandung: Refika Aditama, 2008), Hlm, 11.
[7] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 272
[8] Ibid., hlm. 273-274
[9]Muhaimin, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, cet. 2, (Jakarta: Kencana, 2010). Hlm. 3-4

0 komentar on "Ilmu Pendidikan Islam "

Posting Komentar


Got My Cursor @ 123Cursors.com
 

Rozaliha Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal