Kamis, 13 Agustus 2015

materi dasar-dasar pendidikan Islam

Diposting oleh Rozaliha di 18.50


BAB I
LANDASAN PENDIDIKAN
   A.    Pengertian landasan pendidikan
            Secara klasikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pendidikan). landasan yang bersifat konseptual, identik dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
   B.     Fungsi landasan pendidikan
1.      Mengetahui berbagai konsep, prinsip dan teori pendidikan dalam melaksanakan praktek pendidikan.
2.      Mempunyai sikap kritis terhadap pandangan-pandangan teori pendidikan.
3.      Memberikan konstribusi pada pola pikir dan pola kerja calon pendidikan.
4.      Lebih meyakini tentang konsep, prinsip dan teori pendidikan dalam pelaksanakan pendidikan.
5.      Memiliki kesiapan study pendidikan lebih lanjut.
   C.     Ladasan filosofis dan sosiologis
1.      Landasan filosofis
      Merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnyamenjadi tujuannya, dan sebagainya. Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor, yaitu:
a.       Religi dan etika yang bertumpuk padakeyakinan.
b.      Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran.

2.      Landasan sosiologis
      Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Kegiatan pendidikan yang sistematis yang terjadi dilembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat.

Sumber: Tirtahardja Umar, Lasulo. 2005. Pengantar Pendidikan. PT Rineka Cipta: Jakarta. Hlm 87









  
BAB II
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
A.    Pengertian subsistem
        Istilah sistem dipakai untuk menunjukan beberapa pengertian:
1.      Dipakai untuk menunjukan adanya suatu himpunan bagian-bagian yang saling berkaitan secara alamiah maupun oleh budidaya manusia, sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan terpadu. Misalnya sistem tata surya.
2.      Sistem yang menunjukan adanya alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang secara khusus memberikan andil terhadap berfungsinya fungsi tubuh tertentu yang rumit namun amat vital. Misalalnya sistem saraf.
3.      Sistem yang dipakai untuk menunjukan sehimpunan gagasan atau ide yang bersusun dan terorganisasi sehingga membetuk suatu kesatuan yang logis. Mislnya sistem pemerintahan demokrasi.
4.      Sistem yang digunakan untuk menunjuk suatu hipotesis atau uraian suatu teori. Misalnya pendidikan sistematis.
5.      Sistem yang digunakan untuk menunjuk pada suatu cara atau metode: misalnya sistem mengetik sepuluh jari, sistem belajar jarak jauh, dan sistem modul dalam pengajaran.
B.     Pendidikan sebagai suatu sistem dan komponen-komponennya
                        Pendidikan sebagai suatu sistem adalah merupakan satu kesatuan dari beberapa unsur dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Unsur-unsur tersebut salng berhubungan dan saling ketergantungan dalam mencapai tujuan. Unsur-unsur tersebut dapat dkategorikan menjadi:
1.      Unsur instrumental, 2. Unsur siswa, 3. Unsur tujuan, 4. Unsur lingkungan, 5. Unsur filosofis.


Sumber: Hamdani. 20011. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Hlm 34-36
BAB III
FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN
A.    Lembaga pendidikan keluarga
        Lembaga pendidikan keluarga sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan padangan hidup keagamaan. Peletakan dasar-dasar keagamaan masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan negara.
B.     Lembaga pendidikan sekolah
        Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini ialah pendidikan yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.
1.      Tanggung jawab sekolah
a.       Tanggung jawab formal
b.      Tanggung jawab keilmuan
c.       Tanggung jawab fungsional
2.      Fungsi dan peranan sekolah
              Peranan sekolah sebagai lembaga yang membatu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki serta memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarga. Peranan sekolah dengan melalui kurikulum:
a.       Tempat anak didik belajar bergaul
b.      Tempat anak didik belajar menaati peraturan sekolah
c.       Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi bangsa agama dan negara.
C.     Lembaga pendidikan di masyarakat
        Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lngkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.

Sumber: Hasbullah. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada





















BAB IV
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
        Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. dalam dunia pendidikan setidaknya terdapat terdapat 3 maca aliran pendidikan, yaitu:
1.      Aliran-aliran klasik dalam pendidikan
a.       Aliran Nativisme
b.      Aliran konvergensi
c.       Aliran Naturalisme
2.      Aliran pendidikan modern di Indonesia
a.       Progresivisme
        Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak, sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru atau bahan pelajaran.
b.      Esensialisme
        Esensialisme dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya maupun sosial.
c.       Rekonstruksionalisme
        Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di masyarakat.
d.      Perenialisme
        Perenialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran dan nilai-nilai tersebut.
e.       Idealisme
        Aliran idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak diantara gambaran asli dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indra.


Sumber: Redja Mudyaharjo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  

  

  
  
 
  
BAB V
DEMOKRASI PENDIDIKAN
A.    Pengertian Demokrasi Pendidikan
                        Pendidikan yang demokratik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya. Pengertian demokratik disini mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal. Dengan demikian demokrasi pendidikan merupakan pandangan hidup yang mengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama didalam berlangsungnya proses pendidikan antara pendidik dan anak didik serta dengan pengelola pendidikan.
B.     Prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan
        Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah, antara lain:
1.      Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.
2.      Kesempatan yang sama bagi warga begara untuk memperoleh pendidikan.
3.      Hak kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
        Dari prinsip-prinsip diatas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana ia berada, karenadalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi pendidikan itu akan banyak akan dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat.
C.     Demokrasi pendidikan di Indonesia
Sebenarnya Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga sekarang. Hal ini terdapat dalam:
1.      UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2
2.      Undang-Undang republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 5, 6, 7, dan 8 ayat 1, 2 dan ayat 3
3.      Garis-garis besar haluan negara di sektor pendidikan.
Sumber: Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Pers



BAB VI
PENDIDIKAN NASIONAL
A.    Pengertian Pendidikan Nasional
                        Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Adapun tujuan dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
B.     Pendidikan nasional sebagai suatu sistem
                        Penddikan nasional merupakan suatu sistem untuk mewujudkan cita-cita bangsa dakam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan tanpa adanya sistem maka cita-cita tersebut akan mustahil tercapai, karena sistem adalah suatu model berfikir atau suatu cara memandang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dengan bagian-bagiannya yang tersusun secara sistematis yang mempuyai relasi satu dengan yang lainnya.
Pendidikan nasional yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini mengungkapkan satu sistem yang:
1.      Berakar pada kebudayaan nasional dan berdasarkan panxasila dan UUD 1945.
2.      Merupakan suatu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan nasional.
3.      Mencakup, baik jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah
Sumber: Pidarta, Made. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara



BAB VII
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

          Azaz pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu azaz bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, non formal, maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, disekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat.
          Dasar dari pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan, bahwa proses pendidikan berlangsung selama manusia hidup, baik dalam maupun luar sekolah.
          Implikasi konsep pendidikan seumur hidup diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. dengan demikian maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
Penerapan azaz  pendidikan sumur hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori, yaitu:
1.      Pendidikan baca tulis fungsional
2.      Pendidikan vokasional
3.      Pendidikan profesional
4.      Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
5.      Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik.

Sumber: Mudya Rahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press



BAB VIII
PERANAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
   A.    Peranan Keluarga
            Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah pertama-tama mendaoatkan pendidikan dan bimbingan. Jika dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga, sehingga pendidikan paling banyak diterima oleh anak yaitu didalam keluarga.
1.      Peranan Ibu
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali.
2.      Peranan Ayah
3.      Peranan kake dan nenek
4.      Peranan pembantu rumah tangga
   B.     Peranan masyarakat dalam pendidikan
Masyarakat memegang peranan penting dalam pendidikan. melihat banyaknya lapisan di masyarakat jika ditinjau dari sisi sosial maupun pendidikan, maka kami golongkan beberapa kategori masyarakat yang berperan dalam pendidikan.
1.      Para buruh dan petani
2.      Para remaja putus sekolah
3.      Para pekerjayang berketerampilan
4.      Golongan teknisi dan profesional
5.      Para pemimpin masyarakat
6.      Anggota masyarakat yang sudah tua.
Sumber: Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras

0 komentar on "materi dasar-dasar pendidikan Islam"

Posting Komentar


Got My Cursor @ 123Cursors.com
 

Rozaliha Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal