Senin, 05 Mei 2014

Metodologi pembelajaran------>metode tarikh/SKI

Diposting oleh Rozaliha di 17.26


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya. Model mengajar itu berbagai macamnya, dan kebaikan model mengajar, sangat tergantung kepada tujuan  pengajaran itu sendiri. Tiap model mengajar yang dipilih haruslah mengungkapkan berbagai realitas yang sesuai dengan situasi kelas dan pandangan hidup, yang dihasilkan dari kerjasama guru dan murid.
            Untuk menjelaskan model apa yang harus disampaikan ke murid mengenai pelajaran tarikh/sejarah kebudayaan Islam, maka kami mengambil 3 metode, yaitu: metode ceramah, metode pemutaran video dan metode bermain peran. Karena menurut kami, metode paling bagus untuk pengajaran tarikh/sejarah kebudayaan islam menggunakan ketiga metode tersebut.
           
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja metode-metode pengajaran yang digunakan untuk pelajaran tarikh/sejarah kebudayaan Islam?
2.      Judul apa yang berkaitan dengan tarikh/sejarah kebudayaan Islam?

C.     Tujuan Penulisan
            Agar mahasiswa tahu metode yang akan diajarkan ketika mengajar tarikh/sejarah kebudayaan Islam serta dapat menjadi guru profesional dalam mengajarkan kepada murid-muridnya kelak.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    METODE CERAMAH
           
            Ceramah diartikan sebagai proses penyampaian informasi dengan jalan mengejsplansi/menuturkan sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh sekelompok subjek. Metode ini paling sering dipakai, terutama untuk menyampaikan materi yang bersifat teoritis ataupun sebagai pengantar kearah praktik. Meskipun dianggap tradisional, metode ini tetap populer. Olehkarena itu yang paling penting adalah, bagaimana guru dapat berceramah secara baik. Materi yang baik disampaikan secara baik dan dengan variasi yang baik pula. Sukses tidaknya metode ceramah sangat ditentukan oleh kemampuan guru menguasai suasana kelas, cara berbicara dan sistematika pembicaraan, jumlah materi yang disajikan, kemampuan memberi ilustrasi, jumlah subjek yang mendengarkan dll. ceramah biasanya disertai dengan tanya jawab. (Sudarwan, 2008: 36-37)
            Langkah-langkah mempersiapkan cramah yang efektif:
1.      Rumuskan tujuan intruksional khusus yang luas.
2.      Selidiki apakah metode ceramah merupakan metode yang paling tepat.
3.      Susunlah bahan ceramah. Gunakan “bahan pengait” atau advance organizer, yaitu materi yang mendahului kegiatan belajar yang tingkat abstraksinya dan inklusivitasnya lebih tinggi dari kegiatan belajar tersebut, tetapi berhubungan secara integral dengan bahan baru itu.
4.      Penyampaian bahan: keterangan singkat tapi jelas, gunakan papan tulis. Bila perlu gunakan kata-kata lain. Berikan ilustrasi, berikan keterangan tambahan, hubungkan dengan masalah lain, berikan bebrapa contoh yang singkat, konkret, dan yang telah dikenal oleh siswa. Carilah balikan (fadeback) sebanyak-banyaknya selama berceramah dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Selanjutnya buatlah ikhtisar yang berfungsi memberikan informasi mengenai bahan pelajaran yang akan diberikan secara garis besar. Iktisar juga berfungsi sebagai panduan selama guru mengajar, juga berfungsi menghemat waktu mencatat, merangsang siswa untuk berpikir bila disertai dengan pertanyaan-pertanyaan. Adakah resume, dan sebut kembali rumusan-rumusan yang penting.
Metode ceramah hanya cocok
1.      Untuk menyampaikan informasi.
2.      Bila bahan ceramah langka.
3.      Kalau organisasi sajian harus disesuaikan dengan sifat penerima.
4.      Bilaperlu membangkitkan minat.
5.      Kalau bahan cukup diingat sebentar.
6.      Untuk memberi pengantar atau petunjuk bagi format lain.
Metode ceramah tidak cocok:
1.      Kalau tujuan bukan memperoleh informasi.
2.      Untuk retensi jangka panjang.
3.      Untuk bahan yang kompleks, terinci dan abstrak.
4.      Kalau keterlibatan siswa penting bagi pencapaian tujuan.
5.      Bila tujuan bersifat kognitif tingkat tinggi.
6.      Bila tingkat kemampuan dam pengalaman siswa kurang.
7.      Bila tujuan untuk mengubah sikap dan menanamkan nilai-nilai.
8.      Bila tujuan untuk mengembangkan psikomotor.
B.     METODE TANYA-JAWAB
            Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan yang penting, sebab pertanyaan yang disusun baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan:
1.      Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.
2.      Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan.
3.      Mengembangkan pula pikir dan belajar aktif siswa, sebab berfikir itu sendiri adalah bertanya.
4.      Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.
5.      Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas. (Hasibuan dan Moedjiono. 2008: 13-14)
C.     MEDIA AUDIO
Media audio berkaitan dengan indra pendengar, dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. salah satunya adalah radio.
Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajara yang cukup efektif.  (Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002: 83)

D.    METODE BERMAIN PERAN
            Tatkala memasuki suatu proses belajar dan mengajar (PBM) acapkali guru dan siswa dihadapkan pada masalah. Pemecahan masalah dalam konteks PBM dapat dilakukan melalui berbagai cara. Ada yang lebih tepat dipecahkan dengan diskusi kelas, tanya-jawab antara guru dengan siswa, discovery atau inquiry.
            Guru yang kreatif akan senantiasa mencari pendekatan-pendekatan baru dalam pemecahan masalah. Ia tidak akan selalu terpaku pada cara tertentu yang monoton, melainkan memilih variasi-variasi lain yang lebih cocok. Bermain peran adalah salah satu pendekatan yang dapat ditempuh.
            Masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui bermain peran berbeda dengan masalah-masalah yang dipecahkan melalui metode tanya-jawab, discovery, inquiry, atau diskusi kelas. Bermain peran diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yang menyangkut hubungan antar-manusia  (Human relations problems) terutama yang berkaitan dengan kehidupan siswa.
            Melalui bermain peran, para siswa mencoba mengeksplorasi masalah-masalah hubungan antar-manusia dengan cara memperagakannya. Hasil peragaan atau pemeran tersebut kemudian didiskusikan dalam kelas, sehingga secara bersama-sama mereka dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah.
            Sebagai suatu model mengajar, bermain peran berakar pada dimensi pribadi dan dimensi sosial kependidikan. Dari dimensi pribadi, model ini berusaha membantu para siswa menemukan makna dari lingkungan sosialnya yang bermanfaat bagi dirinya. Selain itu, melalui model ini para siswa diajak untuk belajar memecahkan dilema-dilema pribadi yang (sedang) mengungkungnya dengan bantuan kelompok sosial yang anggota-anggotanya adalah teman-teman mereka sendiri. Dengan kata lain, dilihat drai dimensi pribadi, model ini membantu individu melalui proses kelompok sosial. Dilihat dari dimensi sosial, model ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bekerjasama dalam menganalisis situasi-situasi sosial, terutama masalah-masalah hubungan antar-pribadi siswa. (Dahlan, 1990: 122-123)



DAFTAR PUSTAKA

            Dahlan. 1990. Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro.
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Hasibuan dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudarwan Danim. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.





0 komentar on "Metodologi pembelajaran------>metode tarikh/SKI"

Posting Komentar


Got My Cursor @ 123Cursors.com
 

Rozaliha Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal